Translate

Senin, 16 Maret 2015

Cintaku Layaknya Cinta Yukabad

Bismillahirrahmanirrahim ...
Semoga Alloh selalu melimpahkan kasih dan sayangnya kepada kita, hambaNya yang semakin hari semakin melemah iman islamnya. HambaNya yang sering lalai akan semua perintah dan larangannya. Semoga semua keadaan ini hanyalah persinggahan sementara untuk berpindah pada keadaan yang sangat Alloh sukai.
Hkkmm..
Assalamualaikum wr. Wb ?
Surat ini masih ditujukan untuk seorang akhi yang sedang galau :D (hehe), dengan kerendahan hati yang dibalut dengan perasaan untuk menjaga kesucian iman agar tak sesak hati ini memendam perasaan pada dirimu, maka kutulislah surat ini, untuk engkau yang mungkin tak mengetahuinya.. Maaf bila mengganggu, maaf bila surat ini malah menggoyahkan imanmu, maaf .. maaf sekali..
Untukmu, perkenalkan aku adalah seorang perempuan biasa, bukan sosok yang terlalu taat pada Alloh, kadang aku lalai padaNya. Aku sering memperhatikanmu, maaf bila aku kurang bisa menjaga pandanganku, tapi inilah aku dan kelemahanku. Aku bukanlah wanita sekuat Khadijah yang berani melamar Rasululloh terlebih dahulu. Aku hanyalah aku, yang berharap kau mengerti semua rasa ini tanpa aku harus menjelaskannya..
Terlahir sebagai perempuan yang awam tentang keislaman terkadang membuatku mengekspresikan cinta tidak sebagaimana mestinya.. Kuharap dapat kutemukan seseorang yang mampu mengajariku bagaimana sesungguhnya hakikat cinta itu diaplikasikan sebagaimana mestinya umat muslim.. Dan kuharap, itu kamu..
Suratku Untukmu... yang kutulis sendiri dengan jemariku
Bismillahirrahmanirrahim..
Untukmu inspirasi tulisanku, kutulis baitan ini bersama air mata yg tercucur begitu deras..
Air mata ini untukmu, air mata ini bukanlah bentuk dari kekecewaanku. Aku mudah untuk tersenyum, tapi Tak mudah aku menangis, kuharap kau mengerti betapa mahalnya air mata ini..
Andai kamu mengerti, air mata ini bukanlah tanda lemahnya diriku. Aku hanya ingin kamu memahami aku tak sanggup berkata  banyak dihadapanmu..
Andai kamu paham, saat ini aku sangat memikirkanmu, maaf sekiranya aku lancang. Hanya kamu yang mampu membuatku jatuh dan mencintai dalam waktu yang cukup singkat ini..
Aku kira disaat ini sudah tidak ada laki-laki sepertimu, baru kutemukan laki-laki yang sangat menjunjung tinggi sebuah kehormatan perempuan.. Ku kira semuanya sama. Tapi, kehadiranmu mampu membuka mataku, bahwa semua tak sama..
Caramu hadir, menurutku sangat biasa dan umum dilakukan oleh lelaki manapun. Kucoba untuk mematikan harapanmu, kutakut merusak keimananmu.. Tapi semua yg ku ucap selalu menjadi sesuatu yang mendapatkan jawaban sangat sederhana darimu..
Siangpun berganti malam, malam berganti dengan keesokan hari.. tapi kusadar, semua ini memang sudah diatur olehNya, pada saat detik itu, menit itu, jam itu, hari itu, aku harus bertatap muka dan sedikit berbicara denganmu..
Dari waktu yang sedikit itu, kurasakan ada sebuah kenyamanan.. ku rasa ada sesuatu yang membuatku berfikir ada sesuatu yang  jauh harus kuketahui tentangmu..
Hari-hari kulalui dengan penuh obrolan denganmu, walau secara tak langsung.. semakin kukanali seperti apa sosok dirimu..
Rasanya, semakin kita berbeda.. semakin aku sadar betapa jomponya imanku.. semakin harus kutahan rasa ini, karena aku sadar..
Kita tak layak untuk bersama.. mungkin kau berhak mendapat yang sebanding denganmu.. bukan aku.. mungkin ada diluar sana yang belum kau temui..
Ku mohon jangan simpan rasa apapun dihatimu untukku.. kusadar aku tak pantas mendapatkan sepotong ruang dihatimu itu..
Akhi, jangan kau tebar janjimu.. bukan aku tak senang dengan kata-kata indahmu.. tapi bagaimana jika dalam penantian yang panjang ini, kau temukan yang lebih baik dariku..
Atau, aku yang akan temukan seseorang yang lebih baik darimu.. Alloh lah yang maha membolak-balikan hati manusia..
Jika saat ini rasa yang kau miliki hanya sebagai bibit-bibit pelemah iman.. yang membuatmu selalu membayangkan diriku.. Tentunya hanya murka Alloh yang akan kau dapat..
Bila Alloh sudah tak senang, mungkin esok atau lusa.. rasa dan janji yang sudah kau ucap dibalikan olehNya hingga tak sedikitpun rasa yang tersisa untukku..
Lalu, ketika ku menagih semua janjimu.. Bisa saja pada saat itu, semua rasa yang pernah kau curahkan hilang entah kemana..
Tak berfikirkah kau kesitu akhi? Mungkin kau bisa meyakinkan, rasa yang kau miliki akan abadi untukku.. tapi esok, lusa, atau hari-hari yang akan datang adalah ghaib..
Janganlah kau mendahulukan takdir.. kurasa kau lebih paham dariku..
Cobalah kau sedikit berfikir.. betapa hancurnya hatiku.. jika ku terus berharap menghitung hari sampai waktunya itu..
Tapi, ketika waktu itu datang.. hanya angan semu yg kubayangkan.. dan kaupun pergi bersama rasa yang hilang..
Jangan kau janjikan ku dengan sebuah janji ikatan.. jika memang itu masih terlampau lama.. simpan hati dan waktumu.. aku tak pantas mendapatkan semuanya saat ini..
Biar kupantaskan diriku terlebih dahulu.. tugasku saat ini hanyalah memperbaiki, dan memperbaiki diri..
Agar aku tak malu berpasangan dengan dirimu.. minimal aku sebanding  atau aku akan lebih baik darimu..
Lepaskan aku.. kumohon.. aku hanya ingin memperbaiki diri yang bobrok ini..
Jika memang kita percaya akan takdirNya.. insyaAlloh.. jika memang baik, kita bisa bersama..
Aku akan datang kembali padamu.. dengan cara yang indah.. dengan cara yang ajaib.. yang mungkin memang sudah dituliskan olehNya sejak lama..
Layaknya seorang Yukabad yang mencintai anaknya.. ia rela melepaskan Musa.. dan Takdir indah membawa Musa pada ceritaNya.. begitulah yang kurasakan..
Pergilah kau.. cinta itu tak harus bersama..
Jika bukan aku yang datang padamu.. kumohon.. mulai saat ini kita berdoa, agar didamaikan hati kita atas pilihanNya nanti.. itulah yang terbaik ..
Rencananya tak pernah salah..
Akhi, ini caraku meluapkan semua yang kurasa begitu mengganjal dihati..

Sekian senandung cintaku.. teruntukmu..... ({})

Kamis, 05 Maret 2015

Karena Apa Yang Terlihat Belum Tentu Apa Yang Dipahami

Salahkah aku berhijab?

 

Aku bukan salah satu dari santri dipesantren


Aku bukan anak dari seorang kiyai

Tapi aku adalah seseorang pendosa, yang menyepelekan soal hijab yang selalu mengeluh bahwa seseorang yang berhijab belum tentu baik, tohh banyak yang berhijab namun sibuk cari perhatian para pria, tohh banyak yang berhijab namun menjadi pencuri dan blaa blaa blaa....

Akupun bila berhijab hanya taat pada peraturan sekolah setelah sepulang sekolah kubuka hijabku.

namun itu dulu...

seiring berjalannya waktu aku semakin sadar bahwa hijab itu bukanlah tanda seseorang yang sudah taat pada Allah, bukanlah tanda seseorang yang bersihdari dosa dan bukanlah tanda muslimah sholehah namun wanita yang berhijab adalah tanda seorang wanita yang sedang belajar taat pada Allah.

perlahan tapi pasti aku mulai belajar untuk berhijab. dimulai dari hijab paris yang tipis dan transparan setiap hari kukenakan hijab itu mulai dari berpergian sampai dirumahpun aku memakainya.

kukira cukup sempurna hijabku ini namun ternyata hijabku ini tidak sesuai syari`at islam..

kayak gimana sihh sebenarnya hijab yang sesuai syari`at islam itu ??

ternyata hijab syar`i itu yang menutupi dada, tebal tidak transparan dan juga dimulai dari pakaianyang dikenakanpun harus rapi seperti menggunakan rok/gamis lalu tidak ketat dan tidak membentuk lekuk tubuh.

akhirnya aku mempelajarinya lagi kali ini belajar menggunakan hijab syar`i.

ya dimulai dari penampilanku yang semakin hari semakin ku koreksi aku semakin nyaman memakai hijab syar`i tapi aku mencoba untuk istiqomah namun ternyata tak semudah yang dibayangkan..

pernah dengar bahwa "semakin tingginya pohon maka semakin kencang juga anginnya, begitupula manusia semakin ingin berubah kearah yang lebih baik semakin berat pula ujiannya"


Allahu Robbi Hidayahmu begitu manis menyapaku...


Namun apakah aku salah bila ku berhijab syar'i? untuk berhijab syar'i ku kira banyak yang mendukung, kukira banyak yang suka dan kukira semua orang akan baik padaku. Namun , semua tak seperti yang kuharapkan, berada dalam lingkungan yang belum ada satu wanitapun beristiqomah dalam hijabnya, berada didalam lingkungan dimana "pacaran" adalah hal nomor satu dan berada dalam lingkungan yang selalu mencibir perubahan orang adalah hal yang tak mudah.


Kata mereka aku buruk hati, mereka suruh aku untuk jilbabi hatiku dulu. Sebab mereka bilang yang pantas berhijab hanyalah "muslimah shalehah" padahal aku ingin menggapai cita-citaku menjadi "shalehah".

Mereka bilang aku tak pantas berhijab syar'i hanya karena aku seperti ibu-ibu padahal bukankah wanita adalah calon ibu untuk anak-anaknya kelak? Lalu mengapa aku harus malu..

Mereka bilang aku bermuka dua, luar seperti ustadzah namun ayat sucipun aku tak hafal semua. Padahal aku sedang bertahap untuk mempelajari surat cinta Allah "Al-Qur'an"


Mereka bilang aku ketinggalan zaman, tak usah berjilbab beginipun aman. Padahal dulu saat belum berhijab aku tak pernah merasa aman selalu diganggu oleh lelaki karena penampilanku yg tak tutup aurat dengan benar.
Mereka bilang aku munafik, karena penampilan sangat mulia namun sifatku masih jelek. Padahal aku sedang ingin belajar untuk menjadi baik dan menjauhi sifatku yang buruk.
Ku terima apa kata mereka toh aku memang hina aku memang hamba yang berdosa sangat amat hina bila aku mengharap pujian dari orang disekitarku.

Mereka bilang aku sok suci, teman-temanpun berlarian pergi hanya karena aku anti pacaran padahal dulu aktivis pacaran, tahukah kau wahai teman aku hanya ingin memperbaiki diriku aku ingin menjauhi maksiat karena yang ku ingin hanya dekat dengan Allah.

"Ya Allah.. jadikan aku lebih baik dari sangkaan mereka.. jangan hukum aku karena ucapan mereka.. ampuni aku atas ketidaktahuan mereka" (Abu Bakar)

wahai temanku yang baik hatinya mohon do`akan ana agar selalu istiqomah dengan hijabku, agar menjadi muslimah shalehah Aamiin Ya Robbal Alamiin..

terimakasih sudah membaca cuplikan kisah hijabku ^^

Selasa, 03 Maret 2015

Cinta itu...

Cinta sejati selama ini banyak diungkapkan dengan kata-kata indah. Sebenarnya apa maksud dari ungkapan tersebut. Cinta adalah perasaan yang menyenangkan, muncul dari hati dan sebuah anugerah dari Tuhan. Rasa ini dapat dirasakan oleh seseorang terhadap orang yang disayangi. Secara umum, cinta dapat diartikan sebagai ungkapan suka yang berlebih terhadap sesuatu. Contohnya saja terhadap orangtua, Tuhan, lingkungan, pasangan, anak dan lain sebagainya. Tetapi cinta yang dimaksud dalam ulasan berikut adalah cinta terhadap pasangan hidupnya. Banyak yang mengungkapkan kata ini sebagai bentuk kasih sayang terhadap pasangannya.
Cinta adalah sebuah perasaan yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang merasakan tersebut. Tidak dapat dilihat seperti apa bentuknya serta besarnya. Cinta adalah perasaan dalam hati yang dapat memberi pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Secara umum, cinta yang dapat dikatakan sejati adalah cinta yang tidak dapat tergantikan. Pada suatu saat, sepasang kekasih akan menikah dan cinta yang dirasakan adalah cinta yang sejati. Tetapi hal tersebut belum tentu benar adanya. Pernikahan bukanlah satu-satunya hal yang dapat menggambarkan sebuah perasaan cinta yang sejati.
Makna dari cinta yang sejati ini masih saja terus digali dari berbagai pihak. Banyak yang masih mempertanyakan apa makna sebenarnya dari ungkapan kata sayang tersebut. Tidak jarang yang menyebutkan bahwa cinta yang sejati adalah cinta abadi yang tidak lekang oleh waktu, sekalipun maut memisahkan. Oleh sebab itu, banyak juga orang yang mengalami hal ini, saat pasangannya harus meninggalkannya maka tidak ada pengganti dari cintanya tersebut. Cinta adalah perasaan yang tidak dapat dipaksakan, serta tidak dapat dibeli dengan uang.
Seperti yang diajarkan dalam Islam, cinta memiliki makna yang sangat mendalam. Cinta sejati dalam Islam adalah sebuah perasaan yang tidak ada balasannya. Dalam hal ini, Islam mengajarkan kasih sayang pada umatnya. Cinta yang sebenarnya adalah cinta kepada Allah SWT, selain itu tidak ada lagi cinta yang dapat melampauinya. Didalam Islam juga diajarkan bagaimana mengasihi, mencintai dan menyayangi sesama makhluk. Cinta yang terjadi antara laki-laki dan perempuan harus didasari dengan akhlak yang baik. Perintah agama harus selalu dijalankan dan menjauhi larangan agar tetap jauh dari perbuatan zina.
Tanpa akhlak yang baik, cinta yang terjadi dapat ternodai dengan perbuatan buruk yaitu zina. Perbuatan yang salah jika sampai cinta hanyalah sebuah kedok untuk dapat melakukan zina. Cinta yang terjadi tanpa rasa taqwa kepada Allah hanya akan membawa petaka bagi yang melakukannya. Terlebih lagi jika cinta yang ada hanya karena urusan duniawi, seperti uang, harta, jabatan, wajah dan lain sebagainya. Cinta yang seperti itu tidak akan bertahan lama, karena suatu saat penyebabnya akan hilang maka cintanya juga akan hilang.
Maka dari yang telah disebutkan sebelumnya, cinta menurut ajaran Islam yaitu rasa kasih sayang yang muncul dari hati. Bukan karena urusan duniawi dan tentu saja bukan dengan disertai perbuatan dosa seperti zina. Hal-hal semacam itu sebenarnya tidak dibenarkan dan bukan merupakan makna cinta yang sesungguhnya. Yang terpenting, dalam membina sebuah hubungan dengan pasangan harus disertai dengan akhlak yang mulia dan patuh terhadap perintah Allah SWT. Antara laki-laki dan perempuan memang diberi anugerah akan rasa sayang, rasa yang tidak dapat dipaksakan. Itulah cinta sejati yang sesungguhnya antara laki-laki dan perempuan, semoga sedikit ulasan ini dapat bermanfaat untuk Anda semua.

Sabtu, 17 Januari 2015

Saya, Teknik, Dan Mereka Semua


Bagi yang belum tahu, saya kasih tahu yaa. Nama saya Larasati Sugiyanto sekarang sih umurnya sembilan belas tahun ._., perempuan berjilbab (alhamdulillah). dan sekarang saya terdampar di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang, yang makhluk-makhluk mainstream-nya adalah manusia-manusia berkromosom XY.
Waktu inagurasi (ospek fakultas), ketika ratusan mahasiswa baru Fakultas Teknik di-gembleng, wanita-wanita cantik seperti saya adalah minoritas. Satu kelompok yang terdiri kira-kira 10 anak, ceweknya hanya sekitar 1 anak. 

Sedikit shocking moment lah ya bagi saya yang delapan belas tahunnya hidup dikelilingi oleh wanita, berteman dekat dengan wanita, dididik oleh didikan dominan seorang wanita, dengan satu saudara laki-laki yang tidak pernah dekat ketika harus hidup dan bergaul selama kurang lebih 4 tahun bersama para laki-laki.
Dan didikan ketika SMK yang menjaga hijab antara laki-laki dan perempuan membuat saya cukup menjaga batas jarak saya terhadap anak laki-laki.
Dan ketika masuk Teknik …
Jeng jeeng, boys are everywhere
Dan laki-laki yang saya temukan di Teknik, di awal saya masuk, agak shocking sekali bagi saya karena mereka tuh kalau duduk kadang suka deket banget, kalau nanya apa gitu mukanya deketnya deket banget, kadang ada yang suka main plak plok, kadang juga suka colak-colek sana sini, bukan maksud buruk sih, tapi sayanya nggak kebiasa gitu.
Lalu saya bergaul selama hampir dua tahun, dengan lingkungan dominasi pria.
Hasilnya …
Saya punya banyak sekali kakak-kakak cowok waaa >_<.
Ya, hampir semua teman-teman cowok saya, baik kakak angkatan, adik angkatan, teman seangkatan, terutama yang dekat selalu saya anggap sebagai kakak atau adik saya :). Karena saya mendapatkan perasaan perlindungan dari mereka semua. Kami berteman cukup dekat, beberapa dekat sekali malah. Menyenangkan sekali punya teman cowok banyak. Mereka selalu seru diajak ngobrol, tidak mudah tersinggung, dan asik diajak curhat, dan yang paling penting adalah perasaan perlindungan yang selama ini saya sadari hilang dari dunia saya.
Saya hidup dengan dominasi wanita. Saya belajar banyak tentang cowok sehingga saya bisa pedekate sama kakak saya, jadinya bisa dekat.
Dan yang saya suka dari teman-teman saya itu adalah, mereka tahu batasan saya dalam bergaul dengan lawan jenis dan mereka tidak pernah dengan sengaja berusaha melanggarnya. Saya sayang sekali dengan mereka, dan perasaan sayang ini beda dari perasaan suka ‘lawanjenis’ itu, beda, beda. Saya sayang karena mereka semua adalah saudara laki-laki saya. Nggak bisa bayangin kan kamu nikah sama saudara kamu sendiri –_-.
Mereka semua tidak tergantikan. Dan ini saya dapat karena saya kuliah di Teknik. Bayangin kalau saya kuliah di Ekonomi, saya tidak akan pernah mengenal anak laki-laki sepertinya.
Nah, Teknik cukup merubah hidup dan pribadi saya. Haha. Saya rasa saya suka perubahan ini, selama tidak membuat saya jadi lebih buruk.
Terimakasih teman-teman cowok saya yang mau berteman dan mendengarkan sampai bosan curhatan dan cerita saya tentang apapun yang kadang saya lantunkan dengan nada yang berisik dan sedikit nyaring.
Saya sayang kalian semua :)

"udah Putusin Aja Jaga Kehormatanmu, Raih Kemuliaanmu" By: Ustd. Felix Siauw

Islam tidak pernah mengharamkan cinta. Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan pada koridornya. Bila bicara cinta di antara lawan jenis, satu-satunya jalan adalah dengan pernikahan, yang dengannya cinta menjadi halal dan penuh keberkahan. Sebaliknya, Islam melarang keras segala jenis interaksi cinta yang tiada halal. Bukan karena apa pun, tapi karena Islam adalah agama yang memuliakan manusia dan mencegah kerusakan-kerusakan yang akan terjadi pada diri manusia itu sendiri.
Sialnya, kaum Muslim kini hidup dalam kungkungan masyarakat yang sebagian besar salah kaprah dalam cinta. Karenanya tidak dikenal lagi kesakralan pernikahan dan kesucian diri, apalagi kehormatan dan kemuliaan jiwa. Semua sudah terganti dengan pergaulan bebas, ada yang menyebutnya pacaran, teman tapi mesra, dibalut dalam alasan kakak-adik, teman dekat, ataupun yang lainnya.
#UdahPutusinAja, sebab apa pun namanya, kelak akan bersaksi seluruh bagian tubuh di depan Allah. Karenanya, sedari dini mari mendidik cinta, mengajarinya agar ia bersemi dalam taat, bukan direndahkan oleh maksiat. Ajarkan cinta agar ia benar hingga membuat pemiliknya terhormat, bukan nista yang ditanggung karena terbuai cinta yang terlaknat.
 
1. pacaran itu menjalin silaturahim | "silaturahim itu hubungan ke kerabat, bukan pacaran" #UdahPutusinAja
2. pacaran itu bikin semangat belajar | "semangat belajar maksiat?" #UdahPutusinAja
3. pacaran itu buat dia bahagia, itu kan amal shalih | "ngarang, btw, telah bahagiakan ibumu? ayahmu?" #UdahPutusinAja
4. pacaran itu sekedar penjajakan kok | "serius nih penjajakan? ketemu ibu-bapaknya berani?" #UdahPutusinAja
5. kasian kalo diputusin | "justru tetep pacaran kasian, dia dan kamu tetep kumpulin dosa kan?" #UdahPutusinAja
6. kasian dia diputusin, aku sayang dia | "putusin itu tanda sayang, kamu minta dia untuk taat sama Tuhannya, betul?" #UdahPutusinAja
7. putus itu memutuskan silaturahim | "silaturahim itu kekerabatan, sejak kapan dia kerabatmu?" #UdahPutusinAja
8. nggak tega putusin.. | "berarti kamu tega dia ke neraka karena maksiat? apa itu namanya sayang?" #UdahPutusinAja
9. aku nggak zina kok, nggak pegang2an, nggak telpon2an, kan nggak papa? | "nah bagus itu, berarti gak papa juga kalo putus" #UdahPutusinAja
10. aku pacaran untuk berdakwah padanya kok | "ngarang lagi, dakwahmu belum tentu sampai, maksiatmu pasti" #UdahPutusinAja
11. nanti putusin dia gw gak ada yg nikahin gimana? | "pacaran tak jaminan, realitasnya banyak yg nggak nikah sama pacarnya" #UdahPutusinAja
12. berat mutusin | "semakin berat engkau tinggalkan maksiat untuk taat, Allah akan beratkan pahalamu :)" #UdahPutusinAja
13. nanti aku dibilang nggak laku gimana? | "bukan dia yang punya surga dan neraka, abaikan saja" #UdahPutusinAja
14. kalo aku putusin dia, dia ancam bunuh diri | "belum apa2 pake anceman psikologis, dah nikah dia bakal ancem bunuh kamu!" #UdahPutusinAja
15. dia masi ada utang ke aku, berat mutusinnya | "hehe.. kamu ini rentenir ya? kl terusan hutangnya malah nambah" #UdahPutusinAja
16. pacaran itu makan waktu, makan duit, makan hati | mending waktu, duit dan hati diinvestasikan ke Islam, #UdahPutusinAja
17. pacaran memang tak selalu berakhir zina, tapi hampir semua zina diawali dengan pacaran, #UdahPutusinAja
18. pacaran itu disuruh mengingat manusia, bukan mengingat Allah | melisankan manusia bukan Allah, #UdahPutusinAja
19. pacaran itu bikin ribet, dikit2 bales sms, dikit2 telpon, dikit-dikit minta dikirim pulsa (wah, sms mamah baru nih) #UdahPutusinAja
20. pacaran itu dikit-dikit galau, dikit-dikit galau, galau kok dikit-dikit? hehe.. #UdahPutusinAja
21. lelaki, coba pikir, senangkah bila engkau menikah lalu ketahui bahwa istrimu mantan ke-7 laki-laki berbeda? #UdahPutusinAja
22. wanita, coba pikir, inginkah berkata pada suamimu pasca akad kelak "aku menjaga diriku utuh untukmu, untuk hari ini :)" #UdahPutusinAja

Kutinggalkan dia demi Dia

duhai akhi
...
Entah mengapa, setiap malam minggu tiba, jiwa romantis setiap insan meronta-ronta,merobek setiap relung hati dan mencoba mengerti mengapa malam ini terasa berbeda dari malam-malam yang lain.Malam minggu identik dengan keromantisan,dengan kasih sayang, dan identik dengan cinta-cintaan. Mungkin karena malam minggu banyak yang mencurahkan kasih sayang.
Bisa dipastikan bahwa bagi sebagian orang,malam minggu adalah malamnya setan berpesta pora.Setiap kita akan gampang sekali menjadi hamba setan pada malam panjang ini!Mengikuti apa yang setan inginkan maksud saya. Na'udzubillahi min dzalik!
Ternyata,setan juga mengikuti era digital,loh. Setan tak pernah menyerah,tuh. Ia dengan pasukannya kembali menggoda manusia dengan berhala yang tak terlihat, tapi mampu membuat manusia takluk,menyembah, tak bisa hidup tanpa berhala ini. Berhala ini bernama CINTA DUNIA. Bisikannya lembut banget,pembenarannya juga banyak. Bahkan,logika saja bisa dilewati.Dada ini kita penuhi dengan keinginan duniawi,tanpa ada tempat untuk Allah. Sehingga, walaupun tiap hari kita bersyahadat, yang kita lakukan seakan-akan Allah tak ada, tak melihat.
Jika sudah begini,apa bedanya kita dengan Fir'aun?
Menjadi pengikut setan dan menampik kehadiran Allah. Berbuat seolah-olah Allah tak melihat,tak mendengar,tak ada,padahal kita bersyahadat.
Berhentilah menjadi Fir'aun pada zaman modern ini! Berhentilah menyembah berhala bernama Cinta Dunia!
Kutinggalkan Dia demi DIA. Sebuah refleksi dari memberhalakan Cinta.
Duhai lelaki, Namamukah yang tertulis di Lauhul Mahfuz sana sebagai jodoh saya?Belum tentu! Engkaukah yang akan menemani saya di titian jalan menuju surga?Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agama saya?Jawaban dari pertanyaan ini ada pada Allah Subhanahu wa ta'ala,bukan dihati saya dan hatimu.
Jadi,renungkanlah wahai ukhti,bukankah kita di dunia ini hanya sementara?jangan sia-sia kan keshalihan mu hanya untuk lelaki yang belum halal untuk kita.
Kamu intan terpilih, mutiara pilihan Allah.Jagalah kilaumu,Sayang.Jangan biarkan cinta itu merusaknya.Saya berdo'a untukmu,selalu.Mari,kita berlari mencari cinta Allah, berlomba-lomba berbuat kebaikan agar di mata Allah kita pas untuk dipasangkan.Jika saatnya tiba, semua halal untuk kita. Ini adalah hasil upaya kita mengejar cinta Allah.
Ma'annajah... :)
We will better than today..

Bait Cerita Dibalik Kantung Blezer (Part 1)



Bismillahirrahmanirrahim...
Jejak perjalanan hamba Alloh menuju satu kata, yang dibilang sukses.
Sukses, satu kata yang selalu terucap sejak aku duduk dibangku sekolah dasar sampai saat ini aku duduk diperguruan tinggi negeri sebuah kota kecil di ujung barat pulau jawa. Aku-pun belum paham betul apa itu sukses hakiki, yang jelas sejak SD jika ada yang bertanya “mau jadi apa aku ini?” aku selalu menjawab dengan entengnya “mau jadi orang yang sukses lah, biar bisa bawa ibu dan bapak keliling dunia”.
Namun sampai saat ini aku tak bisa mendefinisikan sukses seperti apa yang akan ku kejar? Jangankan untuk memahami makna sukses itu, terkadang untuk mengenali diri sendiri saja rasanya sangat sulit. Ku coba bercermin agar mengetahui diri ini, namun sulit sekali bercermin diantara kerumunan banyak orang. Yang mana pantulan dari bayang diriku? Apakah yang ini? Ahh.. sudahlah, semoga dengan berjalannya waktu, fokus pada cermin yang kugunakan untuk melihat seperti apa diri ini semakin tajam dan terfokus.
Kucoba berlari mengejar sukses itu walau belum kukenal dengan jelas siapa SUKSES itu? Apakah sukses itu akan menjadi teman sejatiku suatu saat nanti? Ataukah tidak akan kudapatkan sampai kapanpun. Waktu berputar begitu cepat, kupahami semua yang ada, semua yang selalu kusebut itulah sebuah kesuksesan. Walau pada akhirnya kutemui jalan buntu untuk mengenal lebih jauh apa itu sukses.
Apakah yang mengendarai mobil mewah, itukah sukses? Apakah yang memiliki rumah besar nanmewah, itukah sukses? Apakah yang memiliki usaha dengan omset penghasilan yang besar, itukah sukses? Apakah mempunyai pekerjaan dengan jabatan tinggi dan upah besar, itukah sukses? Tapi pemikiran itu tak cukup sampai disini, aku mulai merenung.. apakah orang yang memakan hak orang lain itu sukses? Apakah orang yang duduk dibarisan anggota dewan perwakilan rakyat itu sukses? Tanpa kacamata mungkin dapat kunilai, semua itu adalah kesuksesan. Karena aku yakin, untuk memperoleh itu semua, mereka tak hanya duduk diam menunggu takdir itu datang dan berteman akrab dengan mereka.
Ada lagi sebuah fenomena, dimana aku melihat seseorang yang bermain tipu-menipu, entah itu dalam usaha penjualan atau sejenis bisnis multi level marketing. Mereka menjuluki diri mereka sukses, entah dari apanya tapi aku tak melihat sedikitpun indikasi sukses ada pada diri mereka. Berbeda dari kacamata lain yang kugunakan untuk melihat sebuah kesuksesan, saat aku berpergian seorang diri menggunakan angkutan umum, bus antar kota dan provinsi, banyak sekali pedagang makanan kecil yang memanggul dagangan mereka dan berlari mengejar bus. Kulihat tubuhnya yang mulai menua, lusuh, dan terlihat lelah. Tapi semangat mereka untuk menawarkan dan menjajakan jualan mereka sampai penumpang bus tersebut bersedia untuk membelinya. Uang 2ribu rupiah yang mereka terima dengan sumringah itu kulihat jelas betapa bahagianya mereka saat berhasil bersusah payah untuk mendapatkan nominal uang yang sering ku sepelekan jumlahnya itu. Saat itu aku berfikir, orang seperti mereka juga bisa aku sebut sukses.
Tapi, jika aku bisa menyebut pedagang kelontong tersebut sukses, mengapa aku tidak mampu menyebut diriku sendiri sukses? Sedang aku pernah mengalami sama persis apa yang pedagang kelontong itu lakukan. Berlari ditengah panas demi terjualnya barang yang memang harus dijual. Flashback ke masa dimana langkah ini dimulai, teringat sepotong kata yg diucapkan guru-ku di STM dulu. “Jika kalian lulus dari ujian nasional ini, sebenarnya ujian hidup yang sesungguhnya telah menunggu didepan mata kalian”. Dari kalimat itu aku mulai merenung, detik-detik yang seharusnya kugunakan untuk fokus menempuh ujian nasional tersita untuk memikirkan apa yang akan kulakukan selepas UN nanti? Kegalauan semakin berat pada hari ke-empat UN. Aktivitas apa yang akan ku geluti selepas UN nanti? Ternyata ucapan guru-ku sangat benar, ujian sesungguhnya akan kuhadapi.
Rasa galau belum berhenti sampai disitu,rasa galau ini ternyata menelurkan anak. Selang beberapa hari setelah UN turunlah sebuah kabar dimana aku gagal lolos seleksi pendidikan gratis di salahsatu perguruan tinggi di bandung. Yang ada pada pikiran saat itu hanyalah kesedihan, mau jadi apa aku ini? Langkah yang kupilih untuk kuliah ternyata berbenturan dengan takdir Alloh, ingin kulewat langkah ini dijalan yang lain untuk mencari pekerjaan ternyata usia-ku belum mencukupi untuk memperoleh pekerjaan.
Tidur yang kulewati setiap malam mulai tidak nyaman, hingga keesokan paginya dengan modal nekat aku menyiapkan berkas untuk mendaftar perguruan tinggi, setelah melakukan test dan akhirnya aku lolos disebuah program studi fakultas teknik ternyata kulihat rincian biaya yang tidak sedikit. Cukup berat untuk ku gantungkan pada orangtuaku. Ku kira selepas aku lolos masuk perguruan tinggi ini rasa galau ini akan menghilang. Ternyata tidak, galau yang kurasa semakin berat. Aku merasa bagaikan orang yang kecil diantara keramaian para raksasa. Apakah aku tega membebani orangtua ku dengan biaya sebesar itu? Untuk sampai lulus STM 3tahunpun, aku rasa mereka sudah bersusah payah untuk mencapai titik ini.
Otakku mulai berpikir lebih keras dari biasanya, disaat sulit itu aku ingat ucapan wali kelasku saat ia berkuliah dulu, ia daftar disalah satu perguruan tinggi di Bandung, ia bilang jika ia gagal ia akan sedih, tapi jika ia lolos ia juga sedih, karena bingung harus mendapatkan biaya dari mana. Tapi ia menyambung ceritanya itu dengan kalimat yang sampai saat ini sangat aku percayai, “Alloh memberikan rezeki itu gak akan setengah-setengah, kalo Alloh mengizinkan lolos perguruan tinggi, maka dari jalan manapun akan ada rezeki untuk membiayainya, rezeki Alloh itu sepaket, gak mungkin setengah-setengah”.
Oke, aku percaya teori itu. Pasti Alloh akan memberi  jalan bagi siapapun yang mau berusaha. Aku pasti bisa melunasi biaya daftar ulang study-ku itu tanpa harus memberatkan orang tuaku lagi.