Bismillahirrahmanirrahim ...
Semoga Alloh
selalu melimpahkan kasih dan sayangnya kepada kita, hambaNya yang semakin hari
semakin melemah iman islamnya. HambaNya yang sering lalai akan semua perintah
dan larangannya. Semoga semua keadaan ini hanyalah persinggahan sementara untuk
berpindah pada keadaan yang sangat Alloh sukai.
Hkkmm..
Assalamualaikum wr. Wb ?
Surat ini
masih ditujukan untuk seorang akhi yang sedang galau :D (hehe), dengan
kerendahan hati yang dibalut dengan perasaan untuk menjaga kesucian iman agar
tak sesak hati ini memendam perasaan pada dirimu, maka kutulislah surat ini,
untuk engkau yang mungkin tak mengetahuinya.. Maaf bila mengganggu, maaf bila
surat ini malah menggoyahkan imanmu, maaf .. maaf sekali..
Untukmu,
perkenalkan aku adalah seorang perempuan biasa, bukan sosok yang terlalu taat
pada Alloh, kadang aku lalai padaNya. Aku sering memperhatikanmu, maaf bila aku
kurang bisa menjaga pandanganku, tapi inilah aku dan kelemahanku. Aku bukanlah
wanita sekuat Khadijah yang berani melamar Rasululloh terlebih dahulu. Aku
hanyalah aku, yang berharap kau mengerti semua rasa ini tanpa aku harus
menjelaskannya..
Terlahir
sebagai perempuan yang awam tentang keislaman terkadang membuatku
mengekspresikan cinta tidak sebagaimana mestinya.. Kuharap dapat kutemukan
seseorang yang mampu mengajariku bagaimana sesungguhnya hakikat cinta itu
diaplikasikan sebagaimana mestinya umat muslim.. Dan kuharap, itu kamu..
Suratku
Untukmu... yang kutulis sendiri dengan jemariku
Bismillahirrahmanirrahim..
Untukmu inspirasi tulisanku,
kutulis baitan ini bersama air mata yg tercucur begitu deras..
Air mata ini untukmu, air mata
ini bukanlah bentuk dari kekecewaanku. Aku mudah untuk tersenyum, tapi Tak
mudah aku menangis, kuharap kau mengerti betapa mahalnya air mata ini..
Andai kamu mengerti, air mata ini
bukanlah tanda lemahnya diriku. Aku hanya ingin kamu memahami aku tak sanggup
berkata banyak dihadapanmu..
Andai kamu paham, saat ini aku
sangat memikirkanmu, maaf sekiranya aku lancang. Hanya kamu yang mampu membuatku
jatuh dan mencintai dalam waktu yang cukup singkat ini..
Aku kira disaat ini sudah tidak
ada laki-laki sepertimu, baru kutemukan laki-laki yang sangat menjunjung tinggi
sebuah kehormatan perempuan.. Ku kira semuanya sama. Tapi, kehadiranmu mampu membuka
mataku, bahwa semua tak sama..
Caramu hadir, menurutku sangat
biasa dan umum dilakukan oleh lelaki manapun. Kucoba untuk mematikan harapanmu,
kutakut merusak keimananmu.. Tapi semua yg ku ucap selalu menjadi sesuatu yang
mendapatkan jawaban sangat sederhana darimu..
Siangpun berganti malam, malam
berganti dengan keesokan hari.. tapi kusadar, semua ini memang sudah diatur
olehNya, pada saat detik itu, menit itu, jam itu, hari itu, aku harus bertatap
muka dan sedikit berbicara denganmu..
Dari waktu yang sedikit itu,
kurasakan ada sebuah kenyamanan.. ku rasa ada sesuatu yang membuatku berfikir
ada sesuatu yang jauh harus kuketahui
tentangmu..
Hari-hari kulalui dengan penuh
obrolan denganmu, walau secara tak langsung.. semakin kukanali seperti apa
sosok dirimu..
Rasanya, semakin kita berbeda..
semakin aku sadar betapa jomponya imanku.. semakin harus kutahan rasa ini,
karena aku sadar..
Kita tak layak untuk bersama..
mungkin kau berhak mendapat yang sebanding denganmu.. bukan aku.. mungkin ada
diluar sana yang belum kau temui..
Ku mohon jangan simpan rasa
apapun dihatimu untukku.. kusadar aku tak pantas mendapatkan sepotong ruang
dihatimu itu..
Akhi, jangan kau tebar janjimu..
bukan aku tak senang dengan kata-kata indahmu.. tapi bagaimana jika dalam
penantian yang panjang ini, kau temukan yang lebih baik dariku..
Atau, aku yang akan temukan
seseorang yang lebih baik darimu.. Alloh lah yang maha membolak-balikan hati
manusia..
Jika saat ini rasa yang kau
miliki hanya sebagai bibit-bibit pelemah iman.. yang membuatmu selalu
membayangkan diriku.. Tentunya hanya murka Alloh yang akan kau dapat..
Bila Alloh sudah tak senang,
mungkin esok atau lusa.. rasa dan janji yang sudah kau ucap dibalikan olehNya
hingga tak sedikitpun rasa yang tersisa untukku..
Lalu, ketika ku menagih semua
janjimu.. Bisa saja pada saat itu, semua rasa yang pernah kau curahkan hilang
entah kemana..
Tak berfikirkah kau kesitu akhi?
Mungkin kau bisa meyakinkan, rasa yang kau miliki akan abadi untukku.. tapi
esok, lusa, atau hari-hari yang akan datang adalah ghaib..
Janganlah kau mendahulukan
takdir.. kurasa kau lebih paham dariku..
Cobalah kau sedikit berfikir..
betapa hancurnya hatiku.. jika ku terus berharap menghitung hari sampai
waktunya itu..
Tapi, ketika waktu itu datang..
hanya angan semu yg kubayangkan.. dan kaupun pergi bersama rasa yang hilang..
Jangan kau janjikan ku dengan
sebuah janji ikatan.. jika memang itu masih terlampau lama.. simpan hati dan
waktumu.. aku tak pantas mendapatkan semuanya saat ini..
Biar kupantaskan diriku terlebih
dahulu.. tugasku saat ini hanyalah memperbaiki, dan memperbaiki diri..
Agar aku tak malu berpasangan
dengan dirimu.. minimal aku sebanding
atau aku akan lebih baik darimu..
Lepaskan aku.. kumohon.. aku
hanya ingin memperbaiki diri yang bobrok ini..
Jika memang kita percaya akan
takdirNya.. insyaAlloh.. jika memang baik, kita bisa bersama..
Aku akan datang kembali padamu..
dengan cara yang indah.. dengan cara yang ajaib.. yang mungkin memang sudah
dituliskan olehNya sejak lama..
Layaknya seorang Yukabad yang
mencintai anaknya.. ia rela melepaskan Musa.. dan Takdir indah membawa Musa
pada ceritaNya.. begitulah yang kurasakan..
Pergilah kau.. cinta itu tak
harus bersama..
Jika bukan aku yang datang
padamu.. kumohon.. mulai saat ini kita berdoa, agar didamaikan hati kita atas
pilihanNya nanti.. itulah yang terbaik ..
Rencananya tak pernah salah..
Akhi, ini caraku meluapkan semua
yang kurasa begitu mengganjal dihati..
Sekian senandung cintaku..
teruntukmu..... ({})